Kamis, 20 Januari 2011

Lir Ilir Penyembuh Bangsa

dodot iro dodot iro kumitir bedah ing pinggir
pakaian kebangsaan kita, harga diri nasionalisme kita telah sobek sobek oleh tradisi penindasan, oleh tradisi kebodohan oleh tradisi keserakahan yang tidak habis habis

Dondomono Jlumatono kanggo sebo mengko sore
harus kita jahit kembali, harus kita benahi lagi
harus kita utuhkan kembali supaya kita siap menghadap masa depan

Memang kita sudah lir ilir
sudah nglilir
sudah terbangun dari tidur
sudah bangkit dari tidur nyenyak selama 30 tahun atau mungkin lebih lama dari itu

kita memang sudah bangkit
beribu ribu kaum muda,
berjuta juta rakyat sudah bangkit keluar rumah dan memenuhi jalanan
membanjiri sejarah dengan semangat menguak kemerdekaan yang terlalu lama diidamkan
akan tetapi mungkin karena terlalu lama kita tidak merdeka
sekarang kita tidak begitu mengerti bagaimana mengerjakan kemerdekaan
sehingga tidak pahami beda antara demokrasi dan anarki

Terlalu lama kita tidak boleh berpikir
lantas sekarang hasil pikiran kita keliru keliru
sehingga tidak sanggup membedakan mana asap, mana api, mana emas, mana loyang, mana nasi, mana kotoran dan mana tinja

terlalu lama kita hidup didalam ketidak menentuan nilai
lantas sekarang semakin kabur pandangan kita atas nilai nilai yang berlaku didalam kita sendiri
sehingga yang kita jadikan pedoman kebenaran hanyalah kemauan kita sendiri, nafsu kita sendiri, kepentingan kita sendiri

Terlalu lama kita hidup dalam kegelapan sehingga kita tidak mengerti bagaimana melayani cahaya
sehingga kita tidak becus mengurusi bagaimana cahaya terang
sehingga dalam kegelapan, gerhana rembulan yang membikin kita buntu sekarang

kita junjung penghianat dan kita buang para pahlawan
kita bela kelicikan dan kita curigai ketulusan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar